Harus Antisipasi, Tak Perlu Khawatir Berlebihan Hadapi Krisis Global

21-12-2022 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir saat mengikuti Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Komisi XI DPR RI ke Kota Ambon, Provinsi Maluku, Senin (19/12/2022). Foto: Saum/Man

 

Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir menyampaikan Pemerintah Indonesia tidak perlu khawatir berlebihan dalam menghadapi krisis global yang akan terjadi pada tahun mendatang, karena didukung oleh sumber daya yang mumpuni. Akan tetapi, ia tetap mengingatkan Pemerintah Indonesia, baik pusat dan daerah, harus tetap siap mengantisipasi dengan mempersiapkan rencana yang matang.

 

“Saya kira, Indonesia hanya sebagian kecil yang akan mengalami hal tersebut karena sumber daya alam dan manusia yang kita miliki. Kita tetap bisa menghadapi krisis global tahun 2023. Apa yang disampaikan pemerintah itu memang sekitar 80 persen (pernyataan pemerintah) saya dukung dan memang betul seperti itu. Akan tetapi, bukan berarti kita nggak bersiap,” terang Hafisz, sapaan akrabnya, kepada Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Komisi XI DPR RI ke Kota Ambon, Provinsi Maluku, Senin (19/12/2022).

 

Sebagai Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, ia menjelaskan dampak krisis global akan lebih terasa kerugiannya terhadap negara-negara yang tidak mempunyai energi, seperti negara yang berada di Eropa Timur dan Eropa Barat. Dengan minimnya sumber daya energi berupa minyak dan gas (migas), maka posisi ini Indonesia akan masih cukup kuat karena daya ekspor migas yang berpotensi bagus.

 

“Indonesia di-support oleh energi fosil yang sangat besar, gas dalam batubara, dan juga gas alam. Kita saksikan di Maluku ada gunung, di mana ada gunung ada vulkanologi, di mana vulkanologi ada gas alam panas bumi, itu potensinya. Yang kedua, ada Blok Masela. Jadi kita looks strong kalau dalam hal ini,” ungkapnya.

 

Oleh karena itu, Hafisz meminta Pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan potensi tersebut dengan sebaik-baiknya. “Karena mata rantai dari krisis global itu, negara tujuan ekspor kita adalah negara-negara yang terdampak signifikan oleh krisis tersebut. Sehingga, tetap akan ada feedback dari hasil ekspor itu,” tutup Politisi Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) itu. (ts/rdn)

BERITA TERKAIT
Lonjakan Kenaikan PBB-P2 Dampak Pemangkasan DAU dan Tuntutan Kemandirian Fiskal
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Amin Ak menyoroti lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)...
Pidato Ambisius Presiden Harus Menjadi Nyata, Realistis, Terukur, dan Berpihak kepada Rakyat Kecil
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya mendukung penuh target ekonomi Presiden Prabowo 2026...
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...